Bacaan Doa Mandi Wajib, Lengkap bersama Tata Cara Mengerjakannya

Kenapa umat muslim kudu mandi wajib? Mandi kudu dan membaca doa mandi kudu sebenarnya diharuskan bagi umat muslim setelah berhubungan intim bersama pasangannya, atau bagi perempuan yang udah merampungkan jaman haidnya.

Umat muslim kudu melaksanakan mandi kudu setelah berhadats besar supaya ulang suci dan membaca doa mandi wajib tata cara mandi wajib

Dilansir berasal dari laman NU Online, target berasal dari mandi besar untuk menghilangkan hadas besar setelah bersetubuh atau nampak mani. Mandi kudu setelah terkena hadas besar hukumnya adalah wajib.

Sebab, jika seorang muslim tidak melaksanakan mandi besar, maka sanggup halangi dirinya melaksanakan sebagian ibadah layaknya shalat, membaca Al Quran, hingga tawaf. Mandi kudu tidak cuma dilakukan oleh laki-laki saja, namun perempuan pun termasuk kudu melakukannya dikala mengalami keadaan tertentu. Berikut ini bacaan doa mandi wajib.

Jika hadas besar terhadap perempuan disebabkan oleh keluarnya darah berasal dari organ intim setelah melahirkan atau nifas, maka kemauan mandi kudu yang kudu dibaca adalah sebagai berikut:

“Nawaitu Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbar Minan Nafasi Fardhal Lillahi Ta’aala”.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah aku kemauan mandi untuk menghilangkan hadas besar berasal dari nifas, fardhu dikarenakan Allah Ta’ala”.

Tata Cara Mandi Wajib

1. Mandi kudu dimulai bersama membaca kemauan mandi wajib. Niat inilah yang membedakan mandi kudu dan mandi biasa. Cara membaca kemauan mandi kudu ini sanggup dalam hati atau bersuara.

2. Kemudian, cuci tangan hingga bersih setidaknya tiga kali.

3. Lalu bersihkan bagian tubuh yang diakui kotor dan tersembunyi gunakan tangan kiri. Bagian tubuh yang umumnya kotor dan tersembunyi selanjutnya di antaranya adalah bagian kemaluan, dubur, bawah ketiak, pusar, dan lain–lain.

Baca Juga:
Bacaan Doa Setelah Sholat 5 Waktu Beserta Urutannya, Lengkap bersama Artinya

4. Setelah bersihkan bagian tubuh yang kotor dan tersembunyi, tangan kudu dicuci ulang.

5. Setelah itu berwudhu layaknya tata cara wudhu waktu bakal melaksanakan shalat.

“Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, allahumma-jalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina”.

Artinya: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan tidak cuman Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang tetap mensucikan diri”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *